Wednesday, 15 Jan 2025

Bagaimana Mandi Menjadi Ritual Perawatan Diri Terbaik

RisalahPos
27 Nov 2024 22:15
6 minutes reading

Dulunya merupakan tindakan kebersihan yang bermanfaat, mandi telah menjadi fenomena tren relaksasi dan kesenangan. Selamat datang di Soak Economy, di mana tindakan sederhana dengan masuk ke dalam bak mandi telah menjadi landasan perawatan diri modern. Di berbagai benua dan demografi, orang-orang memanfaatkan kembali waktu mereka melalui ritual yang sangat pribadi ini, dengan produk dan praktik yang mengubah kamar mandi mereka menjadi tempat perlindungan.

Mulai dari influencer TikTok yang merancang “mandi” yang menakjubkan secara visual hingga merek-merek mewah yang meluncurkan aksesori premium, pemandian telah menemukan tempatnya di pusat pergeseran budaya yang sedang meningkat. Tapi kenapa sekarang? Apa yang mengubah aktivitas rutin sehari-hari ini menjadi industri yang berkembang pesat?

Badai Stres dan Media Sosial yang Sempurna

Untuk memahami kebangkitan Ekonomi Rendam, ada baiknya untuk mempertimbangkan konteks konsumen. Di era kejenuhan dan kebisingan digital yang tiada henti, orang-orang semakin mendambakan kesendirian. Mandi adalah cara untuk melepas penat, sekaligus pelarian. Para ahli menyoroti bahwa mandi dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur; sesuatu yang dengan penuh semangat diperjuangkan oleh para pendukungnya. Mandi lebih dari sekadar praktis; mereka aspiratif.

Media sosial, terutama platform seperti TikTok dan Instagram, telah memainkan peran penting dalam meningkatkan aktivitas mandi dari rutinitas pribadi menjadi pernyataan publik. Influencer seperti Micah Enriquez (Instagram @Makeitwithmicah), dengan 2,3 juta pengikut, telah menangkap imajinasi dengan mengubah aktivitas mandi menjadi tontonan visual. Postingan “Terapi Mandi” miliknya menampilkan gelembung berbusa, pencahayaan sekitar, dan pengaturan pilihan yang memicu rasa iri dan inspirasi dalam jumlah yang sama. Melalui para influencer ini, pemandian telah menjadi kanvas kreativitas dan ekspresi diri, menjadikannya lebih dari sekadar kesenangan – kini pemandian menjadi konten yang layak.

The Bath Arsenal: Dari Kenyamanan hingga Teknologi

Gelombang baru budaya mandi ini telah memunculkan seluruh ekosistem produk yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman mandi. Badesofa, misalnya, telah menata ulang bantal mandi, menggantikan desain plastik yang canggung dengan pilihan mewah dan ergonomis yang mengubah bak mandi paling keras sekalipun menjadi kepompong kenyamanan. Dipuji oleh dia Dan Binatang Sehari-hariBadesofa disukai konsumen yang mencari produk yang praktis dan mewah.

BADESOFA didirikan bersama oleh Natalie Steger dan Annika Götz. Idenya bermula ketika Natalie merenovasi kamar mandinya dan memasang bak mandi terpisah, yang meskipun memiliki daya tarik estetis, terbukti tidak nyaman untuk digunakan. Pengalaman pribadi ini mendorong terciptanya BADESOFA, bantalan bawah air yang dirancang untuk meningkatkan kenyamanan bak mandi. Konsultasi dengan teman dan keluarga mengungkapkan ketidaknyamanan yang umum terjadi pada bak mandi, sehingga memvalidasi potensi produk. Memanfaatkan latar belakangnya dalam riset pasar dan manajemen merek, Natalie, bersama Annika, mengubah konsep ini menjadi startup yang berkembang.

Dan pengalaman mandi tidak berhenti sampai di situ. Kemajuan teknologi telah ikut serta, membuat relaksasi menjadi lebih dapat disesuaikan. TV tahan air, seperti yang ditawarkan oleh TV Kamar Mandi, memungkinkan orang yang mandi untuk streaming acara favoritnya atau menikmati visual yang tenang sambil berendam. Bagi mereka yang mencari perangkat tambahan yang lebih sederhana, nampan mandi sederhana ini telah menjadi buku terlaris, dengan versi yang dapat menampung segala sesuatu mulai dari buku hingga gelas anggur, dengan mulus menjembatani fungsionalitas dan kesenangan.

Aksesori ini langsung memperkuat status pemandian sebagai ritual yang layak untuk media sosial. Mereka bukan sekedar tambahan praktis tetapi berfungsi sebagai alat bantu gaya hidup, menawarkan daya tarik visual dan undangan untuk berlama-lama di dalam bak mandi.

Mengapa Sekarang? Penggerak Budaya Perekonomian Rendam

Kebangkitan pemandian ini dapat dikaitkan dengan dua pendorong budaya utama: gerakan kesehatan dan tren rumah sebagai tempat perlindungan.

Pertama, gerakan kesehatan telah menempatkan perawatan diri sebagai prioritas utama dalam cara kita hidup, berbelanja, dan mengonsumsi makanan. Mintel memperkirakan penjualan ukuran pasar produk sabun, mandi, dan pancuran akan tumbuh hingga £723 juta pada tahun 2028.

Pemandian memenuhi semua kriteria: memulihkan, meditatif, dan terjangkau dibandingkan dengan biaya satu hari spa. Ketika orang-orang mencari cara untuk melakukan dekompresi tanpa meninggalkan rumah, pemandian memberikan momen kesendirian di tengah jadwal yang semakin padat.

Kedua, dampak pandemi terhadap cara kita memandang ruang hidup kita tidak bisa dilebih-lebihkan. Ketika batas antara rumah dan kerja menjadi kabur, kamar mandi muncul sebagai salah satu dari sedikit ruang pribadi yang tersisa. Pemandian menjadi lebih dari sekedar kesenangan; itu adalah kebutuhan untuk kesehatan mental, kesempatan langka untuk melepaskan diri dari tuntutan rutinitas kantor di rumah dan keluarga.

Meskipun Ekonomi Rendam berakar pada kesehatan dan perawatan diri, daya tariknya terbukti sangat universal. Di Jepang, praktik mandi onsen sangat kental dengan tradisi, dengan sentuhan modern seiring dengan semakin populernya perlengkapan onsen di rumah. Di Skandinavia, konsep hygge telah cocok untuk berendam dalam waktu lama dan diterangi cahaya lilin, sementara di Amerika Serikat, influencer seperti Enriquez menjadikan mandi sebagai konten perawatan diri yang utama.

Para pedagang juga memanfaatkan peluang ini. Merek-merek kelas atas menciptakan produk-produk mandi artisanal, sementara pengecer pasar massal menawarkan barang-barang yang mudah diakses dan ramah Instagram seperti bom mandi warna-warni dan minyak aromatik. Sementara itu, hotel dan spa mulai memasarkan “pengalaman mandi”, menawarkan pengaturan yang disesuaikan dengan tren yang dilihat konsumen secara online.

Seiring dengan pertumbuhan Ekonomi Rendam, jelas bahwa pemandian tidak lagi hanya sekedar tentang kebersihan. Itu adalah momen reklamasi di dunia yang kacau balau. Mereka mencerminkan kebutuhan universal manusia akan istirahat, peremajaan, dan sentuhan kesenangan. Dari desain Badesofa yang cerdik hingga munculnya bak mandi yang terintegrasi dengan teknologi, pemandian ini telah berkembang menjadi sebuah pengalaman yang melampaui asal usul fungsinya. Dan ketika konsumen terus memprioritaskan perawatan diri, mandi akan tetap menjadi bagian penting dari rutinitas mereka – sebuah tindakan kecil namun penuh kegembiraan di dunia yang serba cepat.

RisalahPos.com Network