Saturday, 05 Oct 2024

Simulasi Baru Menjelajahi Efek Gravitasi Warp Drive

RisalahPos
5 Aug 2024 11:45
3 minutes reading

Penelitian baru meneliti gelombang gravitasi yang dipancarkan selama kegagalan penggerak lengkung teoritis. Temuan tersebut menunjukkan bahwa meskipun teknologi saat ini tidak dapat mendeteksi sinyal tersebut, kemajuan di masa mendatang dapat memungkinkan kita untuk menggunakan sinyal tersebut guna menyelidiki lebih dalam sifat ruangwaktu dan alam semesta. Kredit: SciTechDaily.com

Para peneliti telah menyelidiki konsep warp drive, yang secara teoritis memungkinkan pesawat ruang angkasa melampaui kecepatan cahaya, menggunakan prinsip dari Relativitas Umum Einstein.

Para fisikawan telah mengeksplorasi kemungkinan teoritis pesawat ruang angkasa yang digerakkan dengan mengompresi ruangwaktu empat dimensi selama beberapa dekade. Meskipun apa yang disebut “penggerak warp” ini berasal dari dunia fiksi ilmiah, hal ini didasarkan pada deskripsi konkret dalam relativitas umum. Sebuah studi baru membawa hal-hal ke langkah selanjutnya – mensimulasikan gelombang gravitasi drive tersebut mungkin mengeluarkan bunyi jika rusak.

Penelitian Warp Drive

Warp drive merupakan bagian utama fiksi ilmiah, dan pada prinsipnya dapat mendorong pesawat ruang angkasa lebih cepat daripada kecepatan cahaya. Sayangnya, terdapat banyak masalah dalam konstruksinya dalam praktik, seperti persyaratan untuk jenis materi eksotis dengan energi negatif. Masalah lain dengan metrik warp drive mencakup kesulitan bagi mereka yang berada di dalam pesawat untuk benar-benar mengendalikan dan menonaktifkan gelembung.

Penelitian baru ini merupakan hasil kolaborasi antara spesialis fisika gravitasi di Queen Mary University of London, University of Potsdam, Max Planck Institute (MPI) for Gravitational Physics di Potsdam, dan Cardiff University. Meskipun tidak mengklaim telah memecahkan kode warp drive, penelitian ini mengeksplorasi konsekuensi teoritis dari “kegagalan penahanan” warp drive menggunakan simulasi numerik. Dr. Katy Clough dari Queen Mary University of London, penulis pertama penelitian ini menjelaskan: “Meskipun warp drive murni teoritis, mereka memiliki deskripsi yang terdefinisi dengan baik dalam teori Relativitas Umum Einstein, sehingga simulasi numerik memungkinkan kita untuk mengeksplorasi dampak yang mungkin ditimbulkannya pada ruangwaktu dalam bentuk gelombang gravitasi.”

Studi Kolaborasi dan Simulasi

Hasilnya sangat menarik. Penggerak lengkung yang runtuh menghasilkan ledakan gelombang gravitasi yang berbeda, riak dalam ruang waktu yang dapat dideteksi oleh detektor gelombang gravitasi yang biasanya menargetkan lubang hitam Dan bintang neutron penggabungan. Tidak seperti bunyi kicauan dari penggabungan objek astrofisika, sinyal ini akan berupa semburan pendek dan berfrekuensi tinggi, sehingga detektor saat ini tidak akan menangkapnya. Namun, instrumen berfrekuensi tinggi di masa mendatang mungkin dapat mendeteksinya, dan meskipun belum ada instrumen semacam itu yang didanai, teknologi untuk membangunnya sudah ada. Hal ini meningkatkan kemungkinan penggunaan sinyal ini untuk mencari bukti teknologi warp drive, meskipun kita tidak dapat membangunnya sendiri.

Arah Penelitian Masa Depan

Prof Tim Dietrich dari Universitas Potsdam berkomentar: “Bagi saya, aspek terpenting dari penelitian ini adalah kebaruan dalam pemodelan dinamika ruangwaktu energi negatif secara akurat, dan kemungkinan untuk memperluas teknik tersebut ke situasi fisik yang dapat membantu kita lebih memahami evolusi dan asal usul alam semesta kita, atau proses di pusat lubang hitam.”

Kecepatan warp mungkin masih jauh dari kenyataan, tetapi penelitian ini telah mendorong batas-batas pemahaman kita tentang ruangwaktu yang eksotis dan gelombang gravitasi. Para peneliti berencana untuk menyelidiki bagaimana sinyal berubah dengan berbagai model penggerak warp.

Referensi: “Apa yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya: bentuk gelombang gravitasi dari keruntuhan warp drive” oleh Katy Clough, Tim Dietrich dan Sebastian Khan, 25 Juli 2024, Jurnal Terbuka Astrofisika.
DOI: 10.33232/001c.121868



RisalahPos.com Network