YERUSALEM YANG DIDUDUKI, (PIC)
Gerakan Hamas memuji operasi penusukan perlawanan yang terjadi di daerah Holon di pusat Tel Aviv pada tahun 1948 di Palestina yang diduduki, menyebutnya sebagai respon alami terhadap kejahatan pendudukan Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina dan perang genosida brutal yang dilakukan di Jalur Gaza terhadap warga sipil yang tak berdaya.
Serangan penusukan tersebut juga merupakan respon alamiah terhadap “meningkatnya pelanggaran berbahaya di Tepi Barat, keputusan kriminal bodoh dari pemerintah ekstremis Zionis, pembunuhan para pemimpin Palestina, tokoh nasional dan pemimpin perlawanan serta pembunuhan keji terhadap pemimpin Gerakan, syahid Ismail Haneyya,” Hamas menambahkan.
Dalam pernyataan pers pada hari Minggu, Hamas memuji pejuang perlawanan yang melakukan serangan penusukan, Ammar Odeh, dari kota Salfit, dan menyerukan kepada massa rakyat Palestina dan pemuda revolusioner di Tepi Barat dan Yerusalem, untuk meningkatkan konfrontasi dan bentrokan dengan pasukan pendudukan Israel dan pemukim fanatik di seluruh tanah Palestina.
Hamas berjanji untuk meningkatkan operasi perlawanannya terhadap pasukan pendudukan Israel dan menegaskan kembali bahwa kejahatan, pembunuhan, dan pembantaian Israel tidak akan berlalu tanpa hukuman.
Sebelumnya pada Minggu pagi, seorang warga Palestina ditembak mati oleh polisi pendudukan Israel setelah ia melakukan serangan penusukan yang menewaskan dua warga Israel dan melukai sedikitnya tiga lainnya di daerah Holon di Tel Aviv.
Menurut media Ibrani, polisi Israel awalnya mengatakan bahwa lima orang mengalami luka serius dan parah, sebelum kemudian mengumumkan kematian dua orang yang terluka.
Pasukan keamanan Israel mengumumkan bahwa mereka telah menetralisir pejuang perlawanan, dan mencari tersangka lainnya.