Sunday, 08 Dec 2024

Bagaimana Anak-anak Muda Membentuk Pasar Kecantikan

RisalahPos
13 Jul 2024 09:15
5 minutes reading

Dalam beberapa tahun terakhir, lanskap produk kecantikan untuk anak-anak telah mengalami transformasi yang signifikan. Pengecer di bidang kecantikan mengamati kelompok usia yang lebih muda yang pergi ke toko untuk membeli wewangian, perawatan kulit, dan kecantikan – dan seringkali dengan harga yang lebih mahal. Pergeseran ini mencerminkan perubahan yang lebih luas dalam sikap masyarakat terhadap perawatan dan kecantikan, dengan semakin diterimanya ekspresi diri di kalangan demografi yang lebih muda.

Pasar yang Berkembang

Lonjakan permintaan dari konsumen muda akhir-akhir ini telah mendorong merek-merek kecantikan global untuk menyesuaikan strategi mereka. Menurut laporan tahun 2023 oleh Grand View Research, pasar perawatan pribadi anak-anak global bernilai $7,5 miliar pada tahun 2021 dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,2% dari tahun 2022 hingga 2030. Pasar yang sedang berkembang ini didorong oleh peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan, fokus yang lebih tinggi pada perawatan pribadi, dan pengaruh platform media sosial tempat tren kecantikan disebarluaskan secara luas.

Penerapan Rutinitas Kecantikan Sejak Dini

Salah satu tren yang paling menonjol adalah adopsi dini rutinitas kecantikan di kalangan anak-anak muda dengan menggunakan produk yang secara tradisional dipasarkan untuk remaja dan orang dewasa. Data dari firma riset pasar NPD Group menunjukkan bahwa penjualan produk wewangian anak-anak meningkat sebesar 15% pada tahun 2022. Peningkatan ini disebabkan oleh perubahan persepsi seputar perawatan diri dan pengaruh kakak dan orang tua yang menekankan pentingnya perawatan diri.

Kecantikan dan perawatan kulit juga menjadi bagian dari tren ini. Sephora, peritel terkemuka di industri kecantikan, telah melaporkan peningkatan signifikan dalam jumlah pelanggan muda. Menurut laporan tahunan 2023 mereka, jumlah pelanggan berusia 9 hingga 12 tahun telah berlipat ganda selama lima tahun terakhir. Konsumen muda ini tidak hanya membeli pelembap bibir dan cat kuku; mereka juga mengeksplorasi produk yang lebih canggih seperti serum perawatan kulit dan palet riasan.

Pengaruh Media Sosial dan Budaya Selebriti

Pengaruh media sosial dan budaya selebritas tidak dapat diremehkan dalam konteks ini. Platform seperti Instagram, YouTube, dan TikTok telah menjadi pusat tutorial kecantikan, ulasan produk, dan kiat perawatan, sehingga membuat rutinitas kecantikan lebih mudah diakses dan menarik bagi khalayak yang lebih muda. Para influencer dan selebritas sering kali memamerkan kebiasaan perawatan diri mereka, yang kemudian ditiru oleh para pengikut mereka yang masih muda. Sebuah studi oleh Common Sense Media menemukan bahwa 78% remaja melaporkan menonton tutorial kecantikan daring dan tren ini pun merembet ke khalayak yang lebih muda.

Selebritas dan influencer Millie Bobby Brown telah meluncurkan lini produk kecantikannya sendiri, Florence by Mills, yang ditujukan untuk Gen Z. Tokoh-tokoh lain seperti dia telah memainkan peran penting dalam membuat produk kecantikan lebih menarik bagi konsumen muda. Produk-produk ini dipasarkan sebagai produk yang bersih, bebas dari kekejaman, dan cocok untuk kulit sensitif, sejalan dengan nilai-nilai generasi muda.

Pengaruh Orang Tua dan Norma Masyarakat

Orang tua juga berperan penting dalam tren ini. Pola asuh modern sering kali melibatkan dorongan kepada anak untuk mengekspresikan diri mereka dan ini termasuk pilihan mereka dalam hal pakaian dan dandanan. Banyak orang tua tidak melihat ada salahnya membiarkan anak-anak mereka mencoba produk kecantikan, karena menganggapnya sebagai bentuk ekspresi diri. Hal ini berbeda dengan generasi sebelumnya yang mungkin tidak menganjurkan praktik semacam itu hingga anak-anak mencapai usia dewasa.

Sebagai orang tua dari tiga anak berusia antara 8 dan 14 tahun, saya telah menyaksikan perubahan ini secara langsung. Rumah tangga saya telah mengalami perubahan signifikan dalam cara membelanjakan uang saku, dengan anak-anak saya semakin banyak menggunakan uang saku mereka untuk membeli parfum, pembersih tangan, pelembab bibir, dan bahkan produk perawatan kulit seperti stiker. Ruang lemari kamar mandi merupakan hal yang penting di rumah tangga ini.

Tantangan dan Pertimbangan

Meskipun popularitasnya terus meningkat, ada tantangan dan pertimbangan yang muncul saat memasarkan produk kecantikan kepada anak kecil. Salah satu kekhawatirannya adalah potensi paparan dini terhadap standar kecantikan yang lebih mementingkan penampilan daripada kualitas lainnya. Psikolog memperingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan masalah citra tubuh dan obsesi terhadap penampilan di usia muda. Sangat penting bagi orang tua dan pendidik untuk menyeimbangkan minat ini dengan pesan tentang kecantikan batin dan harga diri.

Ada pula masalah keamanan produk. Kulit anak-anak lebih sensitif daripada kulit orang dewasa, dan sangat penting bahwa produk yang diformulasikan untuk kelompok demografi ini aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Badan pengawas seperti FDA di Amerika Serikat memiliki pedoman, tetapi kewaspadaan diperlukan untuk memastikan kepatuhan dan melindungi konsumen muda.

Tren anak-anak muda yang gemar menggunakan produk kecantikan kemungkinan akan terus berlanjut. Merek diharapkan berinovasi dan menciptakan produk yang secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi konsumen muda. Ini tidak hanya mencakup produk perawatan kulit dan perawatan diri, tetapi juga konten edukasi yang mengajarkan anak-anak tentang perawatan diri dengan cara yang sehat dan seimbang.

Seiring berkembangnya pasar produk ini, penting untuk mengatasi tantangan terkait secara hati-hati, agar konsumen muda dapat menikmati produk ini dengan aman dan positif.

RisalahPos.com Network