Isotop belerang dan klor di atmosfer Io, bulan Jupiter, mengungkap aktivitas vulkaniknya yang berkelanjutan sepanjang 4,57 miliar tahun sejarah Tata Surya. Kredit: SciTechDaily.com
Penelitian yang menggunakan analisis isotop atmosfer Io menunjukkan bahwa bulan telah aktif secara vulkanik sejak pembentukan Tata Surya, dipengaruhi oleh gaya pasang surut dari Jupiter dan bulan-bulannya.
Isotop belerang dan klor di atmosfer bulan Jupiter Io menunjukkan bahwa ia telah mengalami aktivitas vulkanik terus menerus sepanjang 4,57 miliar tahun sejarah Tata Surya, ungkap sebuah penelitian baru-baru ini. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang sejarah vulkanik bulan.
Dikenal sebagai benda vulkanik paling aktif di Tata Surya, aktivitas vulkanik ekstrem Io berasal dari pemanasan pasang surut. Pemanasan ini disebabkan oleh gesekan yang terjadi di bagian dalam bulan saat ia mengalami tarikan gravitasi dari Jupiter dan bulan-bulan tetangganya, Europa dan Ganymede.
Bulan Jupiter Io, sisi malamnya diterangi oleh pantulan sinar matahari dari Jupiter, atau “Jupitershine.” Kredit: NASA/JPL-Caltech/SwRI/MSSS, Emma Wälimäki © CC BY
Wawasan Geologi Dari Pengukuran Isotop
Namun, berapa lama Io menjadi tempat terjadinya vulkanisme yang begitu luas masih belum sepenuhnya dipahami. Karena tingkat aktivitas vulkanik bulan saat ini, permukaan Io terus-menerus dikerjakan ulang, sehingga hanya menyisakan catatan geologis dalam jutaan tahun terakhir dalam sejarahnya. Pengukuran isotop stabil unsur-unsur yang mudah menguap di atmosfer Io dapat memberikan informasi tentang sejarah vulkanisme di Io.
Katherine de Kleer dan rekannya menggunakan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) untuk mengamati gas di atmosfer Io yang lemah dan menentukan radio isotop stabil dari molekul yang mengandung sulfur dan klorin.
Temuan Penting tentang Komposisi Atmosfer
de Kleer dkk. menemukan bahwa kedua unsur tersebut sangat kaya akan isotop berat dibandingkan dengan nilai rata-rata Tata Surya karena hilangnya isotop yang lebih ringan dari atmosfer bagian atas karena material terus didaur ulang antara interior dan atmosfer Io. Temuan menunjukkan bahwa Io telah kehilangan 94% hingga 99% sulfur yang mengalami proses pelepasan gas dan daur ulang ini. Menurut penulis, hal ini mengharuskan Io memiliki tingkat aktivitas vulkanik seperti ini sepanjang masa hidupnya.
Referensi: “Bukti isotopik vulkanisme berumur panjang di Io” 18 April 2024, Sains.
DOI: 10.1126/science.adj0625