PARIS (AP) — Setidaknya 5 orang tewas saat melintasi Selat Inggris, menurut media Prancis, beberapa jam setelah Inggris menyetujui rancangan undang-undang deportasi migran.
Surat kabar Voix du Nord mengatakan mayat-mayat itu ditemukan di pantai Wimereaux di Prancis utara pada hari Selasa.
Hal ini terjadi hanya beberapa jam setelah upaya terbaru Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengirimkan sejumlah bantuan migran dengan tiket sekali jalan ke Rwanda akhirnya mendapat persetujuan dari Parlemen. Kelompok hak asasi manusia menggambarkan undang-undang tersebut tidak manusiawi dan kejam.
Pemerintah Inggris berencana untuk mendeportasi sebagian dari mereka yang memasuki negara itu secara ilegal sebagai tindakan pencegahan terhadap para migran yang mempertaruhkan nyawa mereka di perahu karet yang bocor dengan harapan bahwa mereka akan dapat memperoleh suaka begitu mereka mencapai Inggris.