Saturday, 14 Sep 2024

Biomarker Baru Memprediksi MS Bertahun-tahun Sebelum Gejala Muncul

RisalahPos
23 Apr 2024 01:38
3 minutes reading

Sebuah studi inovatif merinci penemuan tanda autoantibodi unik pada sekitar 10% pasien multiple sclerosis (MS) bertahun-tahun sebelum gejala muncul. Dengan menganalisis sampel dari lebih dari 10 juta orang, para peneliti mengidentifikasi pasien dengan peningkatan kadar autoantibodi spesifik dan cahaya neurofilamen, yang menunjukkan adanya kerusakan neuroaksonal dini. Temuan ini secara signifikan dapat meningkatkan deteksi dini dan pengobatan MS, menawarkan harapan baru untuk melakukan intervensi sebelum penyakit ini berkembang. Kredit: SciTechDaily.com

Sebuah studi baru yang diterbitkan di Pengobatan Alam memperkenalkan kemajuan besar dalam deteksi dini dan pemahaman multiple sclerosis (MS). Para peneliti telah mengidentifikasi tanda autoantibodi unik yang terdapat pada sekitar 10% pasien MS beberapa tahun sebelum timbulnya gejala klinis.

Autoantibodi pada dasarnya adalah antibodi yang seharusnya melawan penjajah namun akhirnya berbalik melawan tubuh sendiri, sehingga menyebabkan masalah seperti penyakit autoimun. Dengan memanfaatkan Repositori Serum Departemen Pertahanan AS, sebuah kelompok yang mencakup lebih dari 10 juta orang, para peneliti melakukan pembuatan profil autoantibodi seluruh proteom pada ratusan sampel pasien MS yang dikumpulkan sebelum dan sesudah timbulnya gejala. Mereka menemukan sekelompok pasien berbeda yang menunjukkan tanda autoantibodi yang menargetkan pola umum yang dapat dikenali. Khususnya, pasien-pasien ini menunjukkan reaktivitas antibodi bertahun-tahun sebelum mengalami gejala MS dan mengalami peningkatan kadar serum neurofilament light (sNfL), yang mengindikasikan cedera neuroaksonal dini.

Implikasi Penelitian dan Arah Masa Depan

Danillo Augusto, Ph.D., asisten profesor biologi di University of North Carolina di Charlotte dan salah satu penulis studi ini, menyatakan, “Studi ini menyoroti fase praklinis MS dan memberikan jalan yang menjanjikan untuk tahap awal MS. deteksi dan intervensi. Mengidentifikasi pasien yang berisiko tinggi terkena MS sebelum timbulnya gejala dapat merevolusi strategi perawatan dan pengobatan pasien.”

Validasi lebih lanjut terhadap tanda autoantibodi ini dilakukan pada sampel dari kohort MS yang terpisah, yang menegaskan spesifisitasnya yang tinggi untuk pasien yang didiagnosis dengan MS. Temuan ini menandai tonggak penting dalam penelitian MS, yang berpotensi membuka jalan bagi pengembangan biomarker spesifik antigen untuk individu berisiko tinggi dengan sindrom neuroinflamasi yang terisolasi secara klinis atau radiologis.

Penelitian yang dipimpin oleh Michael Wilson, MD, seorang profesor neurologi di Universitas California, San Francisco, menawarkan harapan untuk meningkatkan diagnosis dini dan intervensi pada MS, yang berpotensi memberikan hasil akhir yang lebih baik bagi pasien. Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk menjelaskan mekanisme imunologi yang mendasarinya dan mengeksplorasi implikasi diagnostik dan terapeutik tambahan.

Referensi: “Prediktif Tanda Tangan Autoantibodi untuk Multiple Sclerosis” oleh Colin R. Zamecnik, Gavin M. Sowa, Ahmed Abdelhak, Ravi Dandekar, Rebecca D. Bair, Kristen J. Wade, Christopher M. Bartley, Kerry Kizer, Danillo G. Augusto , Asritha Tubati, Pengungsi Gomez, Camille Fouassier, Chloe Gerungan, Colette M. Caspar, Jessica Alexander, Anne E. Wapniarski, Rita P. Loudermilk, Erica L. Eggers, Kelsey C. Zorn, Kirtana Ananth, Nora Jabassini, Sabrina A. Mann, Nicholas R. Ragan, Adam Santaniello, Roland G. Henry, Sergio E. Baranzini, Scott S. Zamvil, Joseph J. Sabatino Jr., Riley M. Bove, Chu-Yueh Guo, Jeffrey M. Gelfand, Richard Cuneo, H.-Christian von Büdingen, George R. Oksenberg, Bruce AC Cree, Jill A. Hollenbach, Ari J. Green, Stephen L. Hauser, Mitchell T. Wallin, Joseph L. DeRisi dan Michael R. Wilson, Pengobatan Alam.
DOI: 10.1038/s41591-024-02938-3



RisalahPos.com Network

# PARTNERSHIP

RajaBackLink.com Banner BlogPartner Backlink.co.id Seedbacklink