Para peneliti yang berupaya memahami bagaimana kehidupan bisa muncul dari sup primordial Bumi telah menemukan perilaku menarik dari asam ribonukleat (RNA), yang menurut mereka mungkin telah memberi jalan bagi kehidupan berbasis RNA.
Lambang Gaming 14 inci | Ulasan Asus ROG Zephyrus G14
Penelitian tim, diterbitkan minggu ini dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menjelaskan ribozim yang dapat menciptakan lingkungan di mana RNA mereplikasi dirinya sendiri dengan lebih akurat. Upaya lain dalam mereplikasi diri RNA telah menghasilkan versi baru dengan terlalu banyak kesalahan untuk tetap berfungsi.
“Kita sedang mengejar awal evolusi,” kata Gerald Joyce, salah satu penulis makalah dan presiden Salk Institute, dalam siaran persnya. “Dengan mengungkap kemampuan baru RNA ini, kami mengungkap potensi asal usul kehidupan itu sendiri, dan bagaimana molekul sederhana bisa membuka jalan bagi kompleksitas dan keragaman kehidupan yang kita lihat saat ini.”
Itu Hipotesis Dunia RNA adalah gagasan itu RNA bisa saja mendorong biologi bumi tanpa DNA atau protein. Hipotesis tersebut didasarkan pada ribozim, molekul RNA yang menjalankan fungsi enzim, yaitu protein yang mengkatalisis dan mempercepat reaksi kimia.
Dalam percobaan laboratorium mereka, para peneliti mengembangkan ribozim RNA polimerase tertentu yang mampu menghasilkan untaian RNA dengan akurasi lebih tinggi dibandingkan upaya sebelumnya. Upaya-upaya sebelumnya menghasilkan ribozim yang mampu menghasilkan versi baru dari dirinya sendiri, namun pada akhirnya begitu banyak kesalahan yang ditambahkan ke untaian sehingga ribozim kehilangan fungsinya.
Memodelkan asal usul kehidupan: Bukti baru untuk “Dunia RNA”
Ribozim yang digunakan oleh tim adalah “martil,” sejenis yang memecah molekul RNA lainnya. Varian baru hiu martil ribozim yang diproduksi dalam proses tersebut lebih mudah ditiru dibandingkan martil asli yang digunakan tim. Kepala martil dari polimerase dengan ketelitian lebih tinggi (digambarkan di sebelah kanan dalam video di atas) mempertahankan fungsinya dan menghasilkan rangkaian baru, sedangkan kepala martil yang dihasilkan oleh polimerase dengan ketelitian lebih rendah kehilangan fungsinya (digambarkan sebagai titik putih pada plot di atas).
“Studi ini menunjukkan awal mula evolusi mungkin terjadi sangat awal dan sangat sederhana,” kata Nikolaos Papastavrou, peneliti di Salk Institute dan penulis utama studi tersebut, dalam rilisnya. “Sesuatu pada tingkat molekul individu dapat menopang evolusi Darwin, dan itu mungkin merupakan percikan yang memungkinkan kehidupan menjadi lebih kompleks, mulai dari molekul, sel, hingga organisme multiseluler.”
Tim tersebut belum menghasilkan RNA polimerase yang dapat mereplikasi dirinya sendiri; artinya, ribozim yang proses replikasinya berlangsung secara mandiri. Menurut para peneliti, operasi RNA otonom itu bisa terjadi pada dekade berikutnya.
Lagi: Blok Bangunan RNA Terlihat di Pusat Bima Sakti