GAZA, (Foto)
Anggota biro politik Hamas Ezzat al-Resheq telah memperingatkan rezim pendudukan Israel agar tidak memperluas serangannya ke Rafah dan melakukan lebih banyak pembantaian dan kejahatan genosida terhadap warga sipil.
“Kemenangan yang dicari Netanyahu adalah fatamorgana yang hanya ada dalam imajinasinya,” kata Resheq dalam pernyataannya pada Selasa.
Resheq menuduh perdana menteri Israel berbohong kepada rakyatnya dan menipu keluarga para tahanan ketika mengklaim bahwa tentaranya dapat membebaskan mereka dengan kekerasan, dan menekankan bahwa “waktu hampir habis.”
“Ledakan yang dilakukan pendudukan terjadi sebagai respons terhadap pembatasan akses umat Islam ke Masjid Aqsa selama bulan suci Ramadhan,” kata Resheq.
“Tangisan seorang anak perempuan Gaza karena kelaparan adalah hal yang memalukan dan kutukan bagi seluruh dunia,” kata pejabat Hamas, mengomentari krisis kelaparan di wilayah Gaza dan Gaza utara.
Dalam konteks terkait, Gerakan Hamas mengecam keras pemerintah AS karena memveto rancangan resolusi Aljazair di Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.
Hamas menganggap veto pemerintah AS terhadap resolusi ini sebagai “bagian dari upayanya untuk mendukung rencana rezim pendudukan Israel untuk membantai dan menggusur rakyat Palestina.”