Menurut penelitian terbaru dari Barclaycard Payments, penjualan kembali dan penyewaan ‘recommerce’ di Inggris …(+)
Di era di mana keberlanjutan dipadukan dengan gaya, perdagangan ulang telah menjadi lebih dari sekadar kata kunci. Praktik menjual barang-barang bekas adalah sebuah revolusi, yang membentuk kembali struktur industri fesyen.
Menurut penelitian terbaru dari Barclaycard Payments, pasar ‘recommerce’ penjualan kembali dan penyewaan di Inggris telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan kini bernilai $8,7 miliar, mencakup 1,6 persen dari keseluruhan pasar ritel.
Studi ini, yang dilakukan bekerja sama dengan Development Economics, menyoroti perubahan penting dalam kebiasaan konsumen. Sekitar 40 persen pembeli semakin memilih membeli barang bekas atau menyewa barang dibandingkan membeli barang baru, sebuah tren yang semakin lazim selama setahun terakhir. Pergeseran menuju praktik belanja berkelanjutan ini telah mendorong hampir seperempat pengecer untuk mengadopsi teknologi baru dalam tiga tahun terakhir untuk mengakomodasi perubahan tersebut.
Merek-merek tertentu telah muncul sebagai favorit gelombang perdagangan ulang ini, secara konsisten menarik perhatian dan mendapatkan nilai jual kembali yang lebih tinggi. Berikut adalah lima nama yang memimpin pasar recommerce, yang menarik bagi pecinta mode ramah lingkungan.
Jas hujan Burberry bukan sekadar pakaian; itu adalah bagian dari sejarah. Berasal dari parit militer pada Perang Dunia I, mantel ini telah menjadi bahan pokok mode kelas atas. Daya tahan dan desain klasiknya menjadikannya komoditas panas di dunia perdagangan ulang.
Kemampuan Burberry memadukan keahlian tradisional dengan tren modern membuat produk mereka, terutama jas hujan ikonik, tetap diminati. Hal ini merupakan bukti daya tarik merek yang bertahan lama dan komitmennya terhadap kualitas.
Chanel identik dengan kemewahan yang tak lekang oleh waktu. Dari wewangian klasik Chanel No. 5 hingga Chanel Flap Bag yang legendaris, barang-barang ini lebih dari sekedar produk; itu adalah simbol keanggunan abadi. Di pasar perdagangan ulang, barang-barang Chanel, terutama tas tangan dan aksesorisnya, memiliki nilai yang signifikan, seringkali dijual mendekati harga eceran aslinya. Ketelitian dalam pengerjaan merek ini dan kelangkaan beberapa produk ikoniknya memicu nilai jual kembali yang tinggi.
Di dunia jam tangan mewah, Rolex berdiri sebagai raksasa. Dikenal karena keahliannya yang sempurna dan desainnya yang tak lekang oleh waktu, jam tangan Rolex adalah favorit di sektor perdagangan ulang. Pembeli dan penjual melihat model seperti Submariner dan Daytona bukan hanya sebagai perangkat penunjuk waktu namun juga sebagai investasi. Desainnya yang tahan lama, dipadukan dengan reputasi merek dalam hal ketahanan dan presisi, memastikan bahwa jam tangan ini tetap diminati, dan sering kali nilainya semakin meningkat seiring berjalannya waktu.
Supreme, sebuah merek yang awalnya merupakan toko skateboard, telah berkembang menjadi kerajaan streetwear. Dikenal dengan produk edisi terbatas dan kolaborasinya dengan artis dan merek mewah, produk Supreme sangat dicari di pasar recommerce. Hoodie, kaos oblong, dan aksesori mereka sering kali terjual habis dalam beberapa menit setelah dirilis, hanya untuk muncul di platform perdagangan ulang dengan harga yang jauh lebih tinggi. Kemampuan merek untuk menciptakan sensasi dan rasa eksklusivitas telah mengokohkan posisinya di dunia perdagangan ulang.
Di bawah arahan kreatif Alessandro Michele, Gucci telah mengalami kebangkitan, memperkenalkan kembali dunia mode pada warisannya yang kaya dengan sentuhan modern. Ikat pinggang, tas, dan item pakaian Gucci, terutama yang menampilkan logo ikonik GG, memiliki permintaan tinggi di pasar recommerce. Perpaduan antara desain kontemporer dan klasik menjadikan produk Gucci menjadi favorit di kalangan pembeli yang sadar mode dan sering mengunjungi platform recommerce.
Apa kesamaan yang dimiliki merek-merek ini? Mereka telah menguasai seni menciptakan produk yang tidak hanya bertahan dalam ujian waktu namun juga bertahan, dan dalam beberapa kasus, meningkatkan nilainya. Mereka menunjukkan kekuatan warisan merek, keahlian berkualitas, dan desain abadi dalam dunia perdagangan ulang yang terus berkembang.
Ketika industri fesyen terus menerapkan model keberlanjutan dan ekonomi sirkular, merek-merek ini berada pada posisi yang tepat untuk tetap menjadi yang terdepan dalam revolusi recommerce, menarik beragam konsumen yang mencari kemewahan dan keberlanjutan.
RisalahPos.com Network